BPS Sukamara Gelar Rakor PBDT 2015

Guna mendapatkan data yang valid dan mutakhir Rumah Tangga Sasaran (RTS), Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sukamara menggelar sosialisasi dan rapat koordinasi Pemutakhiran Basis Data Terpadu (PBDT) 2015.

Kegiatan yang digelar di Aula Bappeda Sukamara, kemarin (20/05) tersebut diikuti instansi-instansi di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sukamara.

Kepala BPS Kabupaten Sukamara, Gatot Rusdyanto menjelaskan bahwa PBDT dilaksanakan untuk program-program perlindungan sosial yang diselenggarakan oleh pemerintah. Diantara program perlindungan sosial tersebut adalah yang tertuang dalam Inpres No.8 Tahun 2014, yakni Kartu Simpanan Keluarga Sejahtera (KSKS), Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Kartu Indonesia Sehat (KIS).

“Metode PBDT yang dilakukan forum konsultasi publik tingkat desa dan kelurahan bertujuan verifikasi keberadaan RTS diluar daftar awal BDT, pendataan rumah tangga bertujuan untuk pemutakhiran data karakteristik rumah tangga dan anggota rumah tangga hasil forum konsultasi publik tersebut,” terang Gatot Rusdyanto, serta berharap kerjasama semua pihak untuk menyukseskan pendataan tersebut sebagai salah satu upaya mempercepat penanggulangan kemiskinan.

Sementara itu, Wakil Bupati Sukamara Windu Subagio saat membuka kegiatan mengatakan di Kabupaten Sukamara akan dimutakhirkan lebih kurang sebanyak 3.660 RTS. Puncak kegiatan PBDT 2015 akan dilaksanakan pada tanggal 16 Juni – 15 Juli 2015 dengan kegiatan pendataan  dari rumah ke rumah (door to door) yang melibatkan 32 orang petugas pendata.

“Sangat pentingnya data RTS yang akan dihasilkan BPS melalui kegiatan PBDT 2015, maka diharapkan kepada semua yang terlibat pada acara rapat koordinasi untuk mengawal pelaksanaan PBDT 2015 di lapangan. Saya minta seluruh komponen baik pemerintah kabupaten, camat, lurah, kepala desa agar berperan aktif melancarkan dan menyukseskan pelaksanaan PBDT 2015,” papar Windu.

Hal itu dimaksudkan agar basis data RTS yang dihasilkan benar-benar sesuai dengan kondisi di lapangan, tidak ada rekayasa, serta terbebas dari dari kepentingan pribadi dan kelompok. Dan jangan sampai terjadi protes dan konflik di tengah masyarakat Sukamara ketika data RTS hasil PBDT 2015 digunakan pemerintah dan pemerintah daerah untuk Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS), Program Indonesia Pintar dan Program Indonesia Sehat. (Radar Sampit, 21 Mei 2015)