Pada Oktober 2021, berdasarkan dua kota acuan Palangka Raya dan Sampit, terjadi inflasi di Kalimantan Tengah sebesar 0,90 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 107,54. Dari 90 kota IHK, 68 kota mengalami inflasi dan 22 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Sampit sebesar 2,06 persen dengan IHK sebesar 109,30 dan terendah terjadi di Banyuwangi sebesar 0,02 persen dengan IHK sebesar 104,64. Sementara deflasi tertinggi terjadi di Kendari sebesar 0,70 persen dengan IHK sebesar 107,98 dan terendah terjadi di Bengkulu sebesar 0,02 persen dengan IHK sebesar 105,89.
Inflasi Gabungan Kota Palangka Raya dan Sampit pada Oktober 2021 terjadi karena adanya kenaikan harga pada kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga (3,64 persen), kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga (0,49 persen), kelompok makanan, minuman dan tembakau (0,47 persen), kelompok pakaian dan alas kaki (0,16 persen), kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya (0,09 persen), kelompok kesehatan (0,07 persen), kelompok pendidikan dan kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran (0,03 persen) serta kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan (0,01 persen).Tingkat inflasi tahun kalender (Januari–Oktober) 2021 untuk gabungan Kota Palangka Raya dan Kota Sampit tercatat sebesar 2,16 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Oktober 2021 terhadap Oktober 2020) sebesar 3,09 persen.Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi antara lain tarif air minum PDAM, ikan patin, daging ayam ras, minyak goreng, ikan gabus.Komoditas yang memberikan sumbangan deflasi antara lain tomat, telur ayam ras, bawang merah, wortel, angkutan udara.