Pada
Maret 2023, inflasi gabungan Kota Palangka Raya dan Sampit sebesar 0,50
persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 116,49. Dari 90 kota
IHK di Indonesia, 65 kota mengalami inflasi, sedangkan 25 kota mengalami
deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kupang sebesar 1,30 persen dengan
IHK sebesar 114,61, sementara deflasi terdalam terjadi di Bandung
sebesar 1,50 persen dengan IHK sebesar 114,43.
Inflasi
gabungan Kota Palangka Raya dan Sampit pada Maret 2023 terjadi karena
adanya kenaikan indeks harga pada kelompok transportasi (1,32 persen),
kelompok makanan, minuman, dan tembakau (1,00 persen), kelompok
rekreasi, olahraga, dan budaya (0,62 persen), kelompok perawatan pribadi
dan jasa lainnya (0,30 persen), kelompok kesehatan (0,18 persen),
kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan (0,08 persen),
kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran (0,07 persen), kelompok
perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga (0,05 persen),
dan kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah
tangga (0,02 persen).Inflasi
tahun kalender (Maret 2023 terhadap Desember 2022) untuk gabungan Kota
Palangka Raya dan Sampit tercatat sebesar 0,74 persen dan inflasi tahun
ke tahun (Maret 2023 terhadap Maret 2022) sebesar 5,62 persen.Komoditas
yang memberikan sumbangan inflasi pada Maret 2023 antara lain beras,
angkutan udara, cabai rawit, bensin, rokok kretek filter, bawang putih,
ikan tongkol/ikan ambu-ambu, ikan gabus, minyak goreng, dan emas
perhiasan.Komoditas
yang memberikan sumbangan deflasi pada Maret 2023 antara lain daging
babi, bawang merah, baju muslim wanita, gaun/terusan wanita, solar,
daster, ikan selar/ikan tude, cumi-cumi, ketimun, dan sandal anak.